Pages

Wednesday, 20 January 2016

Mengubah Cerpen Menjadi Naskah Drama

Mengubah Cerpen Menjadi Drama

SAUDAGAR KAYA

SAUDAGAR KAYA ( cerpen )

Di sebuah desa Nagasa, terdapatlah seorang saudagar yang sangat kaya raya, dan pada suatu hari dia ingin liburan ke Jakarta untuk menikmati indahnya Ibukota dan untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudaranya yang bertempat tinggal di Jakarta.
Tiba saatnya dimana si saudagar kaya untuk pertama kalinya menaiki pesawat terbang, ia lalu memilih tempat duduk dan duduk di tempat tersebut tanpa memperdulikan apapun.
            Tiba-tiba datanglah seorang pramugari menghampirinya dan bertanya Permisi mbak boleh lihat tiketnya?” dengan  mengulurkan tangannya, dengan wajah bingung ia menyerahkan tiketnya dan menjawab “Buat apa mbak?”, “Maaf  mbak, tempat duduk bapak bukan disini tapi di belakang…”,ujar pramugari, dengan marah saudagar berkata “Saya ini sudah bayar, emang kamu siapa suruh-suruh  saya pindah !?”, sang pramugari pun dengan sabar berkata dengan nada halus “Saya pramugari mbak…”, dengan wajah bingung ia berkata “Apa itu pramugari”, sang pramugari menjawab  “Pramugari adalah pelayan di pesawat terbang”, dengan percaya diri, saudagar itu berkata  “Oalah, kamu itu pelayan kok berani-beraniny­a ngatur-ngatur  saya…”

            Sang pramugari yang dari tadi berdepat dengan saudagar kaya itu pun lalu menghampiri pilot dan meminta bantuan agar tidak terjadi kekacauan.

            Pilot pun bertanya pada si saudagar “Maaf mbak, tiket yang mbak miliki adalah untuk   kelas ekonomi yang ada dibelakang…”, dengan percaya diri saudagar menjawab “Lha kamu siapa kok juga nyuruh-nyuruh saya…???” . “Saya ini yang mengemudikan pesawat pak”,ujar pilot,dengan beraninya saudagar menjawab “Malah kurang ajar ya kamu, supir aja nyuruh orang pindah tempat duduk”.

            Sang saudagar tetap keras kepala tidak mau berpindah tempat duduk, orang yang satu desa dengannya namanya Pak Wildan, lalu senyum ramah pak Wildan menyapanya “Selamat siang mbak, mbak dari desa ya?”, sang saudagar menjawab “Benar pak, anda kenal saya?”,Siapa sih yang gak tau embak, ngomong-ngomong  mbak mau kemana?” ujar Pak Wildan, sang saudagar pun menjawab “Saya mau ke Jakarta”, sambil menunnjuk ke belakang Pak Wildan berkata : “Lho, mbak mau ke jakarta to, kalo ke jakarta duduk di belakang, mbak, kalo duduk sini untuk yang jurusan medan…” .“Ooo, begitu ya, saya pindah ke belakang saja kalo begitu, terima kasih ya, untung ada kamu, kalo gak saya bisa kesasar nih..” ujar sang saudagar dengan malu-malu.

            Kemudian sang pilot dan pramugari pun tertawa bersama melihat sang saudagar itu.




  
Saudagar Kaya ( drama )

Kami dari kelompok 1  akan menampilkan drama yang berjudul “Saudagar Kaya”,
Dan saya akan mengenalkan pemerannya sebagai berikut :

1.     Ainun Nisa’ Fitriani sebagai Pilot
2.     Nahdliyatul Hana sebagai Dalang
3.     Putri Kumala Sari sebagai Pramugari
4.     Saliqotul Khasanah sebagai Saudagar Kaya
5.     Wildan Abdillah sebagai Pak Wildan


              Alkisah ada seorang saudagar kaya raya dari desa yang baru pertama kali naik pesawat ke Jakarta, beliau ini duduk di kelas premium. kebetulan, kursi yang diduduki oleh saudagar tersebut merupakan kursi milik orang lain, alias tidak sesuai dengan tiket, nah si yg punya kursi tadi lapor ke pramugari dan pramugari pun menghampiri si saudagar kaya itu …


Pramugari : “Permisi mbak boleh lihat tiketnya?” (sambil mengulurkan tangannya)

Saudagar : “Buat apa mbak?” (sambil menyerahkan tiketnya dengan wajah bingung)

Pramugari : “Maaf  mbak
, tempat duduk bapak bukan disini tapi di belakang…

Saudagar : (marah) “Saya ini sudah bayar, emang kamu siapa suruh-suruh  saya pindah !?

Pramugari : “Saya pramugari mbak”  (dengan nada halus)

Saudagar : (bingung) “Apa itu pramugari

Pramugari : “Pramugari adalah pelayan di pesawat terbang

Saudagar : “Oalah, kamu itu pelayan kok berani-beraniny­a ngatur-ngatur  saya…


                  Si pramugari meminta bantuan sang pilot agar tidak terjadi kekacauan


Pilot : “Maaf mbak, tiket yang mbak miliki adalah untuk kelas ekonomi yang ada dibelakang…”

Saudagar : “Lha kamu siapa kok juga nyuruh-nyuruh saya…???”

Pilot : “Saya ini yang mengemudikan pesawat pak…”(tersenyum)

Saudagar : “Malah kurang ajar ya kamu, supir aja nyuruh orang pindah tempat duduk

                  Sang saudagar kaya  ini tetep gak mau pindah, sampai ada orang yang ngaku satu desa  dengannya, namanya Pak Wildan…


Pak Wildan : “Selamat siang mbak, mbak dari desa ya?” (tersenyum ramah)

Saudagar : “Benar pak, anda kenal saya?”

Wildan : “Siapa sih yang gak tau embak, ngomong-ngomong  mbak mau kemana?”

Saudagar : “Saya mau ke Jakarta”

Wildan : “Lho, mbak mau ke jakarta to, kalo ke jakarta duduk di belakang, mbak, kalo duduk sini untuk yang jurusan medan…” (sambil menunjuk ke arah belakang)

Saudagar : “Ooo, begitu ya, saya pindah ke belakang saja kalo begitu, terima kasih ya, untung ada kamu, kalo gak saya bisa kesasar nih..”       
               
            Si pilot dan pramugari pun tertawa melihat sang saudagar itu...


See u next posting sobat :-)

12 comments: