Cerita Motivasi - 3 TAHUN MENANTI
3 TAHUN MENANTI
Di sebuah kota kecil yang
tenang dan indah, ada sepasang pria dan wanita yang saling mencintai. Mereka
selalu bersama memandang matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir
pantai mengantar matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka memandang
dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka saling mengasihi satu sama lain.
Namun pada suatu hari, malang
sang lelaki mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas
ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang hari
sang wanita menjaga di depan ranjang dan dengan
tiada henti memanggil-manggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun. Malamnya Ia
tak lupa berdoa kepada Tuhan agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri
hampir kering karena menangis sepanjang hari.
Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan
tertidur seperti dulu, sedangkan si wanita telah berubah menjadi pucat pasi dan
lesu tidak terkira, namun Ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada
suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan wanita yang setia dan teguh itu, lalu Ia
memutuskan memberikan kepada wanita itu sebuah pengecualian kepada dirinya.
Tuhan bertanya kepadanya:"Apakah kamu benar-benar
bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?". Si wanita tanpa
ragu sedikitpun menjawab:"Ya". Tuhan berkata:"Baiklah, Aku bisa
segera membuat kekasihmu sembuh kembali, namun kamu harus berjanji menjelma menjadi
kupu-kupu selama tiga tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga
bersedia?". Si wanita terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang
pasti menjawab:"saya bersedia!".
Hari telah terang. Si wanita telah menjadi seekor
kupu-kupu yang indah. Ia mohon diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah
sakit. Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan Ia sedang berbicara
dengan seorang dokter. Namun sayang, Ia tidak dapat mendengarnya sebab Ia tak
bisa masuk ke ruang itu. Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari
jauh kekasihnya sendiri.
Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun
ia sama sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang wanita pada setiap orang
yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang wanita telah pergi
kemana. Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan tidak istirahat, Ia terus
mencari. Ia begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang
kekasih, namun sang wanita yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah setiap
saat selalu berputar di sampingnya? hanya saja Ia tidak bisa berteriak, tidak
bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diam-diam.
Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk
meniup jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan tempat
tersebut, lalu untuk terakhir kali Ia terbang dan hinggap di atas bahu sang
lelaki. Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya,
menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun tubuhnya yang
kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya. Sebuah gelombang
suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh kupu-kupu itu sendiri dan
mau tidak mau dengan berat hati Ia meninggalkan kekasihnya, terbang ke arah yang
jauh dengan membawa harapan.
Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang
kupu-kupu dengan tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang
lama di tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata
telah berdiri seorang wanita cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu nyaris
jatuh dari angkasa. Ia benar-benar tidak percaya dengan pemandangan di depan
matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan omongan yang di bicarakan
banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan betapa parah sakit sang lelaki.
Melukiskan betapa baik dan manisnya dokter wanita itu. Bahkan melukiskan betapa
sudah sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang
lelaki sudah bahagia seperti dulu kala.
Sang
kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya Ia seringkali melihat kekasihnya
sendiri membawa wanita itu ke gunung memandang matahari terbit, menghantar
matahari senja di pesisir pantai. Segala yang pernah di milikinya dahulu dalam
sekejap tokoh utamanya telah berganti seorang wanita lain sedangkan Ia sendiri
selain kadangkala bisa hinggap di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat
apa-apa.
Musim
panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang rendah dengan
tersiksa dan Ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk mendekati kekasihnya
sendiri. Bisikan suara antara Ia dengan wanita itu, Ia dan suara tawa bahagianya
sudah cukup membuat hembusan nafas dirinya berakhir, karenanya sebelum musim
panas berakhir, sang kupu-kupu telah terbang berlalu.
Bunga
bersemi dan layu. Bunga layu dan bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah
hanya menandakan semua ini. Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah
tidak sering lagi pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas
kekasihnya itu mendekap perlahan bahu si wanita, mencium lembut wajah wanitanya
sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan seekor kupu-kupu yang
hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.
Tiga
tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu akan segera berakhir dan pada saat
hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu melaksanakan pernikahan dengan wanita itu.
Sang kupu-kupu secara diam-diam masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas
pundak Tuhan. Ia mendengarkan sang kekasih yang berada di bawah berikrar di
hadapan Tuhan dengan mengatakan"Saya bersedia menikah dengannya!". Ia
memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan wanita itu, kemudian memandangi
mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhan menarik napas"Apakah kamu menyesal?". Sang
kupu2 mengeringkan air matanya"Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai
seberkas kegembiraan"Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu
sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya:"Biarkanlah
aku mjd kupu2 seumur hidup".
Sekian Posting dari saya, semoga bermanfaat …….
Jangan Lupa liat - liat lagi blog ku ya
http://selsely.blogspot.co.id/2016/02/cerita-motivasi-arti-sebuah-kemenangan.html
No comments:
Post a Comment